Tidak sedikit literatur yang memojokkan sosok Muawiyah bin Abi
Sufyan salah satu sahabat Nabi ini. Terutama literatur dari kalangan Syiah.
Mereka menyebut Muawiyah dengan kata-kata sosok yang licik penuh
ambisi haus kekuasaan. Perang Shiffin dan peristiwa tahkim/ arbitrase antara
Ali dan Muawiyah dijadikan landasan sejarah untuk membenarkan hal itu.
Padahal terlepas dari benar tidaknya tuduhan itu, sudah sepantasnya
kita mengikuti apa yang dikatakan oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang
mencukupkan diri untuk tidak berkomentar lebih banyak tentang perselisihan
di antara sahabat Nabi yang agung ini hingga menggunakan kata-kata hina seperti
itu, atau andaikan berkomentar tidak lebih dari mengatakan bahwa ijtihad
Muawiyah yang memerangi Ali adalah kurang tepat ketika itu.
Rasulullah bersabda: Janganlah kalian mencela sahabatku. Seandainya
salah seorang kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud tidak akan dapat
menyamai satu mud infaq yang diberikan sahabatku tidak pula setengahnya. HR
Bukhari Muslim.
Beliau bersabda pula: Barangsiapa yang mencela sahabatku maka atasnya laknat Allah. hadits Hasan.
No comments:
Post a Comment