Friday, July 2, 2010

Intisari kitab Ta'lim Muta'allim karangan Syaikh Al Zamuji (bag. 2)

Niat Dalam Menuntut Ilmu
  • Niat menuntut ilmu haruslah salah satu dari beberapa hal berikut: 1. ikhlas mengharap ridho Allah semata, 2. mencari kebahagiaan di alam akhirat (masuk surga), 3. menghidupkan agama, 4. menghilangkan kebodohan pada diri sendiri dan orang lain, dan 5. demi melestarikan islam.
  • Orang yang tekun beribadah namun bodoh (maksudnya: beribadah tapi tanpa tahu ilmunya yang benar, hanya berdasarkan dugaan dan melihat lalu mengikut kepada orang yang juga tak dikenal kealimannya) lebih berbahaya daripada orang alim tapi durhaka (maksudnya tidak mengamalkan ilmu yang sudah didapatnya). Kedua macam orang ini adalah penyebab fitnah di kalangan umat dan tidak layak dijadikan panutan.
  • Janganlah pernah tebersit niat ketika menuntut ilmu itu agar dihormati orang-orang, atau untuk mendapatkan harta benda dunia (mengharap orang-orang hormat padanya lalu memberi hadiah padanya), atau agar mendapat penghormatan di hadapan pejabat dna penguasa atau lainnya.
  • Barangsiapa yang telah menikmati lezatnya ilmu (adalah “lezat” mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui) dan nikmatnya mengamalkan ilmu, tentu ia tidak akan tertarik dengan harta milik orang lain.
  • Tapi boleh juga berniat dalam menuntut ilmu agar ia mendapatkan kedudukan di masyarakat yang (dengan syarat) dengan kedudukan tadi kelak bisa ia gunakan dalam rangka amar makruf nahi munkar, menjalankan kebenaran dan menegakkan agama Allah.
  • Para ulama haruslah menghindari hal-hal yang dapat merendahkan derajatnya (muruah). Ia harus tawadu, dan tidak tamak terhadap harta dunia.
  • Orang alim harus tetap berwibawa sekalipun bersikap tawadhu. Hal itu agar ilmu dan agama tidak dilecehkan oleh orang-orang. (tawadhu/tidak bermewah-mewah boleh, tapi jangan sampai harus berpakaian atau bersikap yang memprihatinkan hingga dihinakan orang-orang).

No comments:

Post a Comment