Friday, July 2, 2010

Intisari Kitab Ta'lim Muta'allim karangan Syaikh Al Zamuji (bag. 1)

Hakikat Ilmu, Hukum Menuntut Ilmu dan Keutamaan Ilmu


  • Ilmu tidak bermanfaat artinya ilmu tersebut tidak dapat diamalkan dan disebarkan.

  • Salah satu penyebab ilmu tidak bermanfaat adalah keliru ketika menuntut ilmu.

  • Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal. Artinya ilmu yang diperlukan saat itu. (Misal: ilmu berdagang bagi orang yang ingin memulai berdagang; ilmu pernikahan bagi orang yang berumah tangga [penj])

  • Dan yang paling penting tentu adalah ilmu agama. Karena setiap orang Islam mestilah tahu dengan kewajibannya sebagai seorang muslim. Semisal ilmu tentang salat, zakat, haji dan lain-lain.

  • Karena demi melakukan sesuatu harus disertai ilmunya, dan itu wajib hukumnya (suatu kemestian), maka menuntut ilmunya tersebut tentu wajib juga hukumnya.

  • Setiap Muslim juga mesti menuntut ilmu hati seperti tawakal, taubat, takut kepada Allah, ridho, dsb; karena semua ilmu itu dibutuhkan pada segala keadaan.

  • Ilmu hanya dimiliki oleh manusia. Makhluk selain manusia tidak memilikinya.

  • Dengan ilmulah Nabi Adam as mendapat kemuliaan sehingga para malaikat disuruh untuk bersujud kepadanya.

  • Jadi intinya berilmu itu sangatlah penting. Karena ilmu menjadi wasilah (perangkat) untuk bertakwa.

  • Ingin mendapatkan petunjuk dari Allah, ya caranya dengan menuntut ilmu agama. Karena kalau tidak dituntut ya tidak bakal dapat.

  • Orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara lebih berat bagi setan untuk menggoda ketimbang seribu orang ahli ibadah yang melakukan ibadah tanpa ilmu.

  • Seorang Muslim juga wajib menuntut ilmu (mengetahui) tentang apa-apa saja yang termasuk dari perilaku-perilaku yang tercela (akhlak mazmumah), agar ia bisa menghindarinya.

  • Setiap Muslim wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir kepada Allah, berdoa, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca Alquran dan bersedekah guna terhindar dari marabahaya.

  • Tidaklah ilmu itu dituntut kecuali untuk diamalkan.

  • Mengamalkan ilmu berarti berani “meninggalkan” dunia (bersifat wara) untuk kebahagiaan akhirat.

  • Setiap Muslim haruslah mempelajari ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang tidak berguna, agar ilmunya tidak membahayakan dirinya.

No comments:

Post a Comment